Bermurah hati tak cuma menghangatkan hati, tapi melindungi kesehatan dan bikin umur panjang.
JAKARTA – Pepatah kuno mengatakan lebih baik memberi daripada menerima. Kini, para ilmuwan menyodorkan bukti bahwa bermurah hati tak saja menghangatkan hati orang yang menerima kebaikan. Memberi bantuan kepada orang lain ternyata ampuh melindungi kesehatan dan memperpanjang umur, menurut studi baru peneliti Amerika Serikat.
"Studi ini menawarkan kontribusi yang signifikan ... untuk pemahaman kita tentang bagaimana memberi bantuan kepada orang lain mungkin menawarkan manfaat kesehatan bagi si pemberi dengan membersihkan efek negatif dari stres," Michael J. Poulin, dari Universitas di Buffalo di Amerika Serikat, mengutip Daily Mail, Rabu (6/2).
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health ini, mengkaji 846 partisipan selama lima tahun. Hasilnya, ketika berhadapan dengan situasi stres, mereka yang membantu orang lain beberapa tahun sebelum penelitian lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia dibandingkan mereka yang tidak murah hati.
Pengalaman-pengalaman penuh tekanan alias yang bikin stres termasuk, karena penyakit parah, kesulitan keuangan, kehilangan pekerjaan, dan kematian anggota keluarga.
Para partisipan melaporkan waktu dalam 12 bulan terakhir yang mereka habiskan untuk membantu teman-teman, tetangga atau kerabat yang tidak tinggal bersama mereka. Mereka menyediakan transportasi, membereskan rumah, belanja kebutuhan harian, menjaga anak-anak, dan tugas-tugas lainnya.
"Kesimpulan kami adalah membantu orang lain mengurangi angka kematian khususnya membersihkan hubungan antara stres dan kematian,” Poulin menambahkan.
Para peneliti menguji hipotesis bahwa memberi bantuan kepada orang lain diprediksi mengurangi kaitan antara stres dan kematian bagi si pemberi.
Temuan ini melampaui analisis masa silam yang menunjukkan manfaat kesehatan dari perilaku membantu khususnya proses mengusir stres dan pentingnya memberikan bimbingan untuk memahami mengapa tindakan membantu secara khusus dapat meningkatkan kesehatan dan berpotensi untuk mengetahui bagaimana proses sosial secara umum dapat mempengaruhi kesehatan.
Penelitian mengungkapkan pula bahwa meskipun isolasi sosial dan stres memiliki dampak signifikan pada kesehatan, penelitian ini tidak dapat menentukan apakah orang yang menerima bantuan juga terlindungi dari stres dalam cara seperti yang dinikmati si “murah hati.”