Pin It

Dari Ketapel Menjadi Meriam




Ketapel (umban) sering disebutkan dalam Perjanjian Lama. Kita mengenal benda ini terutama dalam kisah Daud dan Goliat (1 Sam. 17:40; 49). Barang ini merupakan salah satu senjata yang sangat mematikan di dunia kuno. Suku Benyamin memiliki 700 orang kidal yang mahir mengumban dengan tidak meleset sehelai rambut pun (Hak. 20:16; 1 Taw.12:2). Bahkan orang-orang Israel menggunakan batu dan umban untuk berperang (2 Raj. 3:25).


Menurut sebuah dokumen perang, pasukan panah dilatih untuk membidik target sejauh 175 meter sedangkan pasukan ketapel 375 meter. Pasukan ketapel bahkan mampu membidik muka musuh secara akurat dengan kecepatan lemparan mencapai 90 km/jam. Seorang penulis Romawi mengatakan bahwa prajurit yang mengenakan baju pelindung berlapis kulit lebih takut pada serangan umban daripada anak panah. Sebuah dokumen kesehatan Roma yang ditulis oleh Celcus menunjukkan cara-cara pengambilan batu ketapel dari dalam tubuh seseorang. Ini berarti bahwa batu ketapel mampu menembus tubuh seseorang, walau dengan pelindung tubuh dari kulit

bentuk evolusi terdekat setelah ketapel.



Busur atau panah atau busur panah dikategorikan sebagai sebuah senjata yang digunakan untuk menembakkan anak panah, dibantu oleh kekuatan elastisitas dari panah itu sendiri. Biasanya senjata ini digunakan untuk berburu dan pada masa lalu sebagai salah satu peralatan perang.

panah dikenal secara umum sebagai alat perang di berbagai penjuru dunia




crossbow atau Busur silang atau Busur bersilang adalah senjata yang meliputi anak panah yang ditembakkan. Busur bersilang memainkan peran penting dalam peperangan di Afrika Utara, Eropa dan Asia. Senjata ini dikembangkan pada Yunani Kuno dan Asia Timur dengan Cina Kuno sebagai sumber utama bukti arkeologi. Referensi busur bersilang pertama dapat ditemui pada karya penerus Mozi dan Sun Zi Bingfa yang ditulis antara tahun 500 SM hingga 300 BC SM.


ballista:



Ballista adalah senjata misil kuno yang mampu melontarkan proyektil yang besar sampai jarak yang jauh. Ballista berasal dari bahasa Yunani: βάλλω (ballō, "melempar").[1][2] Ballista dikembangkan dari senjata Yunani yang lebih awal. Ballista bekerja berdasarkan beberapa mekanisme berbeda, mempergunakan dua pengungkit dengan pegas torsi, alih-alih lecutan, pegasnya terdiri dari beberapa putaran unting yang terbelit. Versi awalnya melontarkan proyektil berupa anak panah atau batu bulat dalam berbagai ukuran. Ballista terutama digunakan dalam peperangan pengepungan. Ballista berkembang menjadi senjata yang lebih kecil, yaitu sniper, Scorpio,[3] dan mungkin polybolos.

mangonel:



Mangonel (berasal dari bahasa Latin manganon, yang berarti mesin peperangan[1][2]) adalah sejenis pelontar atau mesin perang yang digunakan pada Abad Pertengahan dan digunakan untuk melontarkan batu untuk menghancurkan dinding istana.

Mangonel melontarkan batu yang diletakkan pada wadah yang berada di ujung lengan pelontar. Wadah ini dapat melontarkan batu lebih banyak dibandingkan pelontar biasa,

Mangonel memiliki tingkat akurasi yang lebih buruk dibandingkan trebuchet (yang diperkenalkan kemudian, sebentar sebelum penemuan dan penggunaan luas bubuk mesiu).

trebuchet



Trebuchet atau trebucket adalah suatu alat atau senjata pelontar batu berpengimbang berat yang banyak digunakan dalam pertempuran pada Abad Pertengahan untuk menghancurkan dinding atau bangunan. Trebuchet bekerja berdasarkan pada konsep keseimbangan benda. Diduga trebuchet pertama kali digunakan di Eropa oleh Bizantium.

Trebuchet dipercayai pertama kali dibuat di Cina antara abad ke-5 dan abad ke-3 SM. Senjata ini diperkenalkan di Eropa sekitar tahun 500 M. Trebuchet mampu melontarkan batu seberat 150 kg dengan cepat ke arah musuh, sehingga senjata ini dapat merusak tembok dan dinding pertahanan.

Kadang senjata ini digunakan untuk melontarkan mayat dan bangkai binatang yang terjangkit penyakit, termasuk Mati Hitam, agar membuat musuh tertular.

meriam:


Meriam atau kanon (atau "Lela" dalam Bahasa Melayu) adalah sejenis artileri, yang umumnya berukuran besar dan berbentuk tabung, yang menggunakan bubuk mesiu atau bahan pendorong lainnya untuk menembakkan proyektil. Meriam memiliki bermacam-macam ukuran kaliber, jangkauan, sudut tembak, dan daya tembak. Lebih dari satu jenis meriam umumnya digunakan dalam medan pertempuran.

Teknologi meriam juga mengubah peperangan laut. Angkatan Laut Britania Raya pada masa itu termasuk pihak yang mulai menggunakan kekuatan meriam. Dengan kembangkannya laras melingkar, tingkat keakuratan meriam menjadi semakin tinggi, membuatnya semakin mematikan, khususnya terhadap infanteri. Pada Perang Dunia I, mayoritas kematian disebabkan oleh meriam. Meriam juga banyak digunakan pada Perang Dunia II.

meriam terbesar yang yeng pernah di buat adalah schwerer gustav milik NAZI jerman

schwerer gustav:





misil:



misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.

Peluru kendali pertama digunakan dalam sebuah operasi adalah peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang paling terkenal adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem autopilot sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada yang rute telah ditentukan sebelumnya.

v1:


rudal balistic:

WISDOM

“Jikalau anda harus bekerja, maka bekerjalah untuk belajar. Jangan bekerja untuk uang.”

- Robert Toru Kiyosaki