Teknologi dan gadget sekarang ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat urban. Tak heran kita sering melihat pemandangan orang yang lalu lalang di jalan sambil menelepon, mengirim SMS, e-mail, saling ber-BlackBerry Messanger, bahkan chatting.
Bila Anda termasuk orang yang terbiasa melakukan hal ini, pikirkan lagi. Sebuah penelitian terbaru dari Stony Brook University mengungkapkan bahwa berjalan sambil mengirim SMS, BBM-an chatting, atau menelepon, bisa membahayakan postur tubuh, bahkan bisa mengganggu daya ingat seseorang.
Para ilmuwan ini mengungkapkan, lebih dari 30 persen perempuan dan laki-laki berusia 20 tahunan mengalami masalah ini karena sering menggunakan ponsel sembari berjalan. Pada tahap awal pengujian, para peneliti menilai kemampuan peserta untuk berjalan. Setiap peserta diperintahkan untuk berjalan pada kecepatan yang wajar, lalu berhenti. Mereka harus mengulangi tugas ini sebanyak tiga kali. Jumlah waktu dan posisi terakhir peserta yang berhenti inilah yang menjadi penilaian para peneliti.
Pengujian lalu dilakukan satu minggu kemudian terhadap orang yang sama, namun sambil melakukan kegiatan menelepon, atau mengetik SMS dan chatting. Setelah diteliti, ternyata mereka hanya mampu menyelesaikan sepertiga dari tugas yang sudah dilakukan sebelumnya. Sebanyak (kurang lebih) satu sepertiga orang menyelesaikan tugas sambil menelepon, sepertiga menyelesaikan tugas sambil mengirim SMS.
"Kami terkejut bahwa menelepon dan mengirim SMS sambil berjalan bisa mengganggu kinerja seseorang dalam mengingat memori serta lokasi," ungkap Eric M Lamberg, PT, EdD, profesor klinis dari Departement of Physical Therapy, School of Health Tecnology and Management, Stony Brook University.
Para ilmuwan lantas menyimpulkan bahwa peserta yang mengirim SMS saat berjalan, maupun yang menelepon sambil berjalan, bisa menurunkan kecepatan berjalan sebesar masing-masing 33 dan 16 persen. Peserta yang mengirim SMS sambil berjalan juga menunjukkan penyimpangan jarak tempuh. Lamberg mengatakan bahwa pengurangan yang signifikan dalam kecepatan berjalan dan penurunan memori dipengaruhi oleh penggunaan ponsel dan SMS, dimana kita menjadi tidak fokus pada suatu kegiatan dan memecah ingatan kita.
Bila Anda termasuk orang yang terbiasa melakukan hal ini, pikirkan lagi. Sebuah penelitian terbaru dari Stony Brook University mengungkapkan bahwa berjalan sambil mengirim SMS, BBM-an chatting, atau menelepon, bisa membahayakan postur tubuh, bahkan bisa mengganggu daya ingat seseorang.
Para ilmuwan ini mengungkapkan, lebih dari 30 persen perempuan dan laki-laki berusia 20 tahunan mengalami masalah ini karena sering menggunakan ponsel sembari berjalan. Pada tahap awal pengujian, para peneliti menilai kemampuan peserta untuk berjalan. Setiap peserta diperintahkan untuk berjalan pada kecepatan yang wajar, lalu berhenti. Mereka harus mengulangi tugas ini sebanyak tiga kali. Jumlah waktu dan posisi terakhir peserta yang berhenti inilah yang menjadi penilaian para peneliti.
Pengujian lalu dilakukan satu minggu kemudian terhadap orang yang sama, namun sambil melakukan kegiatan menelepon, atau mengetik SMS dan chatting. Setelah diteliti, ternyata mereka hanya mampu menyelesaikan sepertiga dari tugas yang sudah dilakukan sebelumnya. Sebanyak (kurang lebih) satu sepertiga orang menyelesaikan tugas sambil menelepon, sepertiga menyelesaikan tugas sambil mengirim SMS.
"Kami terkejut bahwa menelepon dan mengirim SMS sambil berjalan bisa mengganggu kinerja seseorang dalam mengingat memori serta lokasi," ungkap Eric M Lamberg, PT, EdD, profesor klinis dari Departement of Physical Therapy, School of Health Tecnology and Management, Stony Brook University.
Para ilmuwan lantas menyimpulkan bahwa peserta yang mengirim SMS saat berjalan, maupun yang menelepon sambil berjalan, bisa menurunkan kecepatan berjalan sebesar masing-masing 33 dan 16 persen. Peserta yang mengirim SMS sambil berjalan juga menunjukkan penyimpangan jarak tempuh. Lamberg mengatakan bahwa pengurangan yang signifikan dalam kecepatan berjalan dan penurunan memori dipengaruhi oleh penggunaan ponsel dan SMS, dimana kita menjadi tidak fokus pada suatu kegiatan dan memecah ingatan kita.