Saat ini jejaring sosial telah menjadi gaya hidup untuk sebagian besar masyarakat. Facebook, twitter, myspace, friendster dan masih banyak situs lainnya telah menjadi persinggahan wajib untuk menunjukkan eksistensi di dunia maya. Aktivitas on line ini tak lagi menjadi dominasi kaum muda mudi saja, anak tk sampai orang tua juga kecanduan untuk berinteraksi di dalamnya.
Boomingnya jejaring sosial secara tidak langsung telah mengubah cara bersosialisasi dan budaya yang ada dalam masyarakat. Dulu banyak orang yang malu menceritakan hal pribadi ke orang lain namun sekarang dengan adanya update status banyak yang tidak sungkan lagi mengungkapkan curahan hati, makian sampai hal-hal remeh pun dipublikasikan. Privasi individu tak serapat dulu lagi, saat ini dengan sadarnya orang-orang membuka aibnya sendiri.
Selain itu fenomena ini juga menimbulkan generasi baru yaitu generasi eksis, alay dan narsis. Mereka adalah sekumpulan orang yang selalu mempublikasikan semua hal yang dilakukan dan ditemuinya. Dan parahnya lagi hal tersebut lebih didominasi oleh hal-hal yang bersifat mengagungkan diri sendiri. Tak jarang ada yang membuat account kloningan hanya untuk memberi like pada status yang dibuat. Singkatnya banyak orang yang menselebritiskan diri sendiri.
Jejaring sosial juga sering disalahgunakan untuk tindak kriminal seperti penipuan, penculikan bahkan ada kasus pembunuhan yang dipicu persoalan facebook. Tak hanya itu di jejaring sosial semua orang bisa menjadi siapa saja. Ini biasanya dimanfaatkan untuk membully orang lain dengan melayangkan terror.
Satu lagi yang lagi marak dilakukan oleh orang-orang yaitu perselingkuhan. Akses jejaring sosial dengan mudahnya bisa membantu mencari teman masa sekolah, mantan pacar atau someone special di masa lalu. Tak dapat dipungkiri ini bisa mengakibatkan CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) yang berujung pada perselingkuhan.
Namun dibalik beberapa efek negatif, sejatinya jejaring sosial sangat berguna. Hal ini bisa dilihat dari fungsinya selain menjadi tempat sosialisasi dunia maya jejaring sosial bisa menjadi media berbagi informasi, berita dan hal-hal bermanfaat lainnya. Seperti yang saya dilihat di program On The Spot, ada beberapa keluarga yang telah terpisah sekian waktu ternyata berhasil ditemukan dengan bantuan jejaring sosial.
Jejaring sosial bisa diibaratkan seperti kertas kosong apa yang akan terjadi selanjutnya tergantung bagaimana orang memanfaatkannya. Bisa menjadi sesuatu yang berguna bisa juga menjadi hal yang berbahaya. Jadi saran saya gunakanlah jejaring sosial secara bijaksana.