Anaknya punya penghasilan sekitar Rp 1,8 miliar tiap minggu. Belum lagi hobinya bermewah-mewah. Namun, cerita berbeda justru datang dari ibunda Mario Balotelli.
Berbeda dengan anaknya yang tajir melintir, ibunda Balotelli harus bekerja keras sebagai petugas kebersihan dengan penghasilan sekitar Rp 93 ribu sejam. Ironisnya, tempat kerja sang ibu di sebuah kantor hanya berjarak beberapa mil saja dari kediaman mewah sang putra seharga tiga juta poundsterling itu.
Ketika pemain Manchester City itu berkeliling kota dengan mobil Bentley miliknya yang kinclong itu, Rose Barwuah, sang ibu, pasrah saja menaiki bus nomor 11 menuju temapt kerja.
Lima kali dalam seminggu, dia harus mengejar bus menuju tempat kerja di pinggiran Cheadle, dekat Manchester, untuk memperoleh upah minim itu.
Boleh jadi ceritanya akan berbeda bila perempuan berusia 46 tahun itu tidak memberikan sang anak untuk diadopsi orang lain ketika berusia dua tahun. Saat itu dia dan suami hidup dalam kondisi miskin di sebuah flat kecil di Italia.
Baru tahun lalu dia pindah ke Manchester agar lebih dekat dengan anaknya. ''Dia datang dari Italia agar lebih dekat dengan anaknya. Namun, dia tak menginginkan kemewahan yang dinikmati anaknya sekarang,'' ujar satu sumber.
sumber