Pin It

Orang Tua Jangan Asal Melarang Anak

Memiliki buah hati yang kreatif adalah keinginan semua orang tua. Masalahnya, keinginan tersebut seringkali berbading terbalik dengan yang dilakukan. padahal kreatifitas hanya bisa tumbuh dalam suatu proses dan dalam proses itulah dibutuhkan keterlibatan orang tua.
Yang sering dilalaikan orang tua juga sebuah prinsip dasar yang mengatakan bahwa tugas orang tua adalah menciptakan dan mencetak anak. Karena prinsip inilah sehingga orang tua gagal menumbuhkan daya kreatifitas anak.
Menumbuhkan daya kreatifitas pada anak tidak semudah yang direncanakan, bahkan lebih mudah membuat bukunya. Butuh kerja keras berkelanjutan, kesabaran yang lebih untuk melalui tahapan-tahapnan yang sesuai dengan perkembangan kemampuan berpikir si anak. Dan tantangan utamanya adalah, orang tua tidak bisa memutar waktu ke belakang untuk memperbaiki atau menambahkan kekurangannya.
Tumbuh daya kreatifitas disebabkan oleh adanya dorongan-dorangan dari luar dan juga karena keinginan si anak itu sendiri. Dorongan dari luar itu misalnya, orang tua harus bisa memfasilatasi si anak untuk mencoba hal-hal yang baru.
Jadi orang tua yang membiarkan anak untuk mencoba hal-hal baru tanpa menghalanginya dengan ancaman-ancaman. Membiarkan anak bereksplorasi dan mengekspresikan dirinya dengan bebas bertujuan agar keberanian dan kreativitas makin subur.
Ambil contoh ketika anak ingin mencoba atau belajar untuk menaiki atau memanjat, ataupun sedang mencoba menciptakan sesuatu yang baru dengan barang-barang milik orang tua, maka orang tua tidak boleh serta-merta melarangnya. Pahamilah, bahwa hal itu adalah bagian dari inovasi anak untuk berkreasi mencipta hal-hal yang baru.
Jika si anak melakukan kesalahan, hendaknya pula orang tua tidak langsung memarahinya apalagi menghukumnya. Jika orang tua melakukan hal itu maka sama artinya orang tua telah memasung kreativitas dan kecerdasan anak. Kemudian anak akan merasa bersalah, tidak dihargai, dan kalau itu terjadi maka dorongan untuk melakukan aktivitas yang kreatif akan menurun.
Sangat bijak jika orang tua menciptakan kondisi lingkungan yang aman pada anak, karena kondisi anak pada dasarnya selalu ingin tahu, sehingga jangan menaruh anak di dekat benda-benda yang beresiko, seperti dekat kompor, sumur, dan terpenting orang tua harus selalu mengawasi si anak tersebut.
Orang tua sebaiknya juga memfasilitasi anak dengan aktivitas-aktivitas yang membuatnya bisa bergerak aktif. Salah satu contoh, jika anak-anak tidak punya tempat untuk melatih fisiknya, kemudian dia loncat-loncat di tempat tidur. Biasanya langsung dimarahi karena orang tua khawatir akan merusak tempat tidur.
Kenyataanya, menurut anak tempat itulah yang paling menantang untuk melatih otot-ototnya dan bereksplorasi dengan tubuhnya. Ketika hal tersebut dilarang dan terlarang maka dampak burknya pastilah lebih mahal dari harga tempat tidur tersebut.
Untuk menumbuhkan daya kreatifitas anak, orang tua harus lebih meluaskan cara pandangnya. Bukan asal melarang dengan alasan rusak atau pecah. Kalau menurut orang tua barang-barang tersebut special dan memiliki arti penting, sebaiknya disingkarkan.
Lebih menyingkirkan barang, dari pada menebang proses daya kreatifitas anak. Semoga bermanfaat.

sumber

WISDOM

“Jikalau anda harus bekerja, maka bekerjalah untuk belajar. Jangan bekerja untuk uang.”

- Robert Toru Kiyosaki