Pria tidak bisa menyembunyikan isi hatinya? Siapa bilang hanya wanita yang pandai menyembunyikan isi hatinya? Pria juga bisa kesal diam-diam. Sebesar apapun cinta para pria pada Anda, mereka tidak menyukai pasangan yang menuntut perhatian penuh sepanjang waktu. Termasuk ketika pasangan terlalu mengekang dan mewajibkan seluruh waktunya hanya untuk kekasihnya.
Meski demikian, jika memang ia bisa, sudah pasti ia akan meluangkan waktu bersama Anda. Tapi, jika ia mulai gerah dengan tuntutan Anda, bukan berarti cintanya tidak tulus. Intinya, pria butuh ruang untuk bergerak secara leluasa. Entah untuk hobi mengutak-atik motor atau riding bersama klub motornya hingga malam futsal bersama teman-temannya.
Solusinya bagi Anda adalah imbangi sisi maskulin tersebut. Misalnya sesekali ikut serta dalam kegiatan tersebut. Hindari juga kecemburuan, karena alasan Anda akan dianggap tidak masuk akal. Meski sebenarnya wajar saja Anda juga merasa gerah dengan boys night out suami, tapi tenang saja. Ia hanya pergi selama beberapa jam dan akan kembali dengan perasaan senang ke dekapan Anda, kapanpun Anda mau.
Banyak sekali wanita yang bersyukur jika mempunyai pasangan yang mau diajak window shopping dan belanja ke mal. Asal tahu saja, ya, hampir semua lelaki benci sekali berlama-lama di pusat perbelanjaan. Apalagi ketika Anda betah bolak-balik memilih satu pasang sepatu di tiga toko berbeda atau lebih. Jika bosan, ia biasanya akan memberikan komentar asal-asalan ketika Anda memintai pendapatnya.
Masih tetap ingin mengajak pasangan berbelanja? Boleh saja. Asalkan Anda sudah tahu kebutuhan yang ingin dibeli. Lalu pastikan waktunya tidak terlalu lama. Jadi, jika dari dulu Anda sering mengajak kencan Si Dia dengan agenda shopping , kurangi saja, deh. Lebih baik, urusan shopping diserahkan pada para sahabat perempuan Anda.
Kebanyakan pria juga sebal kalau pasangannya terlalu cerewet. Padahal sudah dari sananya wanita berbakat cerewet dan suka mengatur. Anda harus ingat, pria memang senang diperhatikan oleh pasangannya. Diperlakukan seperti ini, bukan tak mungkin Si Dia merasa Anda adalah The One . Namun, kalau berlebihan sampai seperti mamanya, rasanya jengah juga.
Solusinya, posisikan diri Anda sebagai sahabatnya, yang senantiasa punya waktu dan kuping lebar untuk mendengar keluh kesahnya seharian. Anda juga harus bijak tanpa harus mengeluarkan jurus cerewet. Jika ia meminta pendapat, jangan langsung menghakiminya, melainkan berilah Si Dia masukan berbumbu guyonan agar egonya tak tersinggung.
Selain shopping , wanita seringkali memanjakan diri dengan bergosip sambil ngopi bersama sahabatnya. Gosipnya bisa beraneka macam, mulai dari Si Rika yang beli sepatu baru jutaan rupiah, hingga bos di kantor yang genit, dan pacar salah satu sahabatnya yang sangat perhatian.
Nah, bila “topik berbumbu” ini keluar di tengah obrolan ketika Si Dia ada, sudah dipastikan lama-lama akan membuatnya bete juga. Laki-laki biasanya malas bergosip karena menganggap kegiatan ini membuang waktu dan energi. Apalagi jika topiknya melebar ke mana-mana, lho. Solusinya, cukup bergosip dengan para sahabat perempuan. Daripada Si Dia malah minggat karena tidak tahan dengan gosipan Anda atau mengganggap mulut Anda “berbisa”.
Ketika keadaan memanas, Anda memilih diam seribu bahasa karena merasa kata-kata tidak akan menyelesaikan masalah. Padahal pria cenderung tidak menyukai wanita bila melancarkan aksi membisu. Mereka lebih suka Anda mengutarakan langsung masalah yang sedang dihadapi. Apalagi bila Si Dia menganggap masalah tersebut adalah masalah kecil, yang biasanya dianggap besar oleh wanita.
Aksi mendiamkan pasangan yang senang dilakukan oleh wanita, pada dasarnya justru membuat puas Anda, bukan? Ini namanya silent treatment , yang digadang-gadang sebagai hukuman terberat untuk pasangan. Suami atau pacar bisa saja frustasi jika Anda mendiamkannya. Tapi, ingat-ingat lagi, apakah masalah bisa tuntas dengan cara ini?
Lebih baik, tempatkan kebiasaan ini pada masalah yang tepat. Jika memang bisa dibicarakan, langsung saja ungkapkan. Apalagi jika dapat diselesaikan hari itu juga. Buang segala kekesalan di hari dengan kata-kata yang mudah dicerna dan tidak bernada kemarahan. Aksi diam tak selamanya dapat memperbaiki keadaan. Selanjutnya, jika hanya masalah kebiasaan membuang sampah atau menggosok gigi sebelum tidur, dan lain-lain, jangan dibesar-besarkan, ya.
Tak hanya pria, wanita juga sering menyembunyikan persoalan keuangan dari pasangannya. Jika masih dalam tahap penjajakan, wajar saja. Tetapi, bagi pasangan yang sudah serius apalagi telah menikah bisa menjadi malapetaka. Kaum Adam senang, kok, kalau pasangan terbuka tentang masalah finansial, termasuk rencana keuangan Anda
Solusinya, terbukalah. Apalagi jika pasangan juga membuka lebar kondisi keuangannya. Keterbukaan akan memperlihat “lubang-lubang” mana yang harus ditutupi. Termasuk jika Anda masih harus menyokong kebutuhan keluarga besar. Suami akan merasa dibohongi jika diam-diam Anda membantu keluarga. Bisa saja, ia ingin ikut turun tangan meringankan beban Anda, kan? Ingat, daripada runyam baik memilih jalan yang tidak terlalu menepi ke jurang kebohongan demi kebohongan.