Pin It

WTC Runtuh Akibat Pesawat Atau Bom?

Menara WTC runtuh sebab pesawat atau bom?

Teror bom mengguncang gedung World Trade Center (WTC) dan WTC7, Negara Bagian Manhattan, Kota New York, Amerika Serikat, sebelas tahun lalu menjadi puncak kekejaman jaringan al-Qaeda pimpinan Usamah bin Ladin. Negara Adidaya itu menggunakan alasan ini untuk menyerang basis pertahanan kelompok Islam militan itu di Afghanistan, Libya, dan Irak.

Sebagian besar warga dunia tersentak atas aksi kejam itu. Sebagian mengutuk, tapi banyak orang percaya peristiwa itu merupakan konspirasi hingga kini belum terungkap kenapa itu terjadi dan siapa pelakunya.
Profesor Steven E. Jones dari Universitas Brigham Young, Kota Utah, pertama kali mengeluarkan pernyataan dirinya tidak percaya runtuhnya WTC karena hantaman pesawat dikendarai Muhammad Atta, salah seorang anggota jaringan al-Qaeda. Dia melakukan penelitian dan menerbitkan jurnal disampaikannya pada seminar di almamaternya, seperti dilansir world911truth.org (22/9/2005). “Saya menyarankan dilakukan investigasi serius gedung WTC7 dan Menara Kembar WTC runtuh bukan disebabkan benturan pesawat dan kebakaran, tapi juga bahan peledak sudah ditempatkan sebelumnya,” kata Jones.

Teori Jones bertentangan dengan hasil penelitian Agen Federal Keamanan Negara Amerika (FEMA) menyatakan penyebab utama keruntuhan api terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh. Jurnal itu diterbitkan surat kabar Deseret Morning News beredar di Kota Salt Lake.

Ilmuwan lulusan Fisika dan Astronomi ini menguraikan rinci penyebab runtuhnya gedung dan tentu saja mengejutkan banyak pihak, namun pihak kampus Brigham Young membantah jurnal ini atas nama lembaga pendidikan itu. Menurut mereka, penelitian murni atas nama pribadi Jones.

Detik-detik keruntuhan menara WTC dan WTC 7 disaksikan jutaan pasang mata penduduk dunia, melalui siaran langsung televisi. Peristiwa dikenal September hitam itu merubah kebijakan politik luar negeri Amerika. Mereka bersumpah memerangi teroris dimanapun di belahan dunia.

Jones sendiri tidak menyorot soal politik dan aksi terorisme, tapi dia memfokuskan pada teori fisika atas keruntuhan gedung-gedung itu. Ia tidak mau berspekulasi mengenai bagaimana bom dipasang dan siapa pelakunya. Teori lelaki itu membuktikan belum pernah ada bangunan kerangka baja runtuh sebab kebakaran, sebelum dan sesudah peristiwa itu terjadi. "Hanya bahan peledak dengan efektif memotong tiang-tiang baja,” katanya.

Perhatian juga berpusat pada Gedung WTC 7, tidak ditabrak pesawat tapi runtuh. Lelehan logam ditemukan akibat reaksi suhu tinggi dari bahan ledakan, biasa digunakan yakni thermite. Gedung runtuh bukan disebabkan ledakan tidak punya energi langsung mengakibatkan lelehan rangka baja dalam jumlah besar. Argumentasi lain, untuk menguapkan struktur baja penyangga diperlukan api dengan temperatur mendekati 2.760 derajat celcius. Keterangan rinci Jones juga menuliskan api disebabkan bahan bakar hanya akan meludeskan peralatan kantor dalam 20 menit, tapi tidak akan menghanguskan bangunan.
Teori kontroversial ini menambah keyakinan warga dunia, peristiwa itu memang rekaan semata. Meski al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tapi belum ada satu pun bukti kuat mereka pelaku tunggal. Survei dilakukan situs world911truth.org membuktikan 74 persen warga Amerika percaya pemerintahan mereka masih menutupi kejadian paling mengerikan sepanjang sejarah teror di negara itu.

sumber

WISDOM

“Jikalau anda harus bekerja, maka bekerjalah untuk belajar. Jangan bekerja untuk uang.”

- Robert Toru Kiyosaki