1. Century Egg (Telur Abadi)
Sesuai dengan namanya, Century Egg merupakan sajian telur yang diawetkan dalam waktu yang sangat lama.
Jika dilihat dari kuning telurnya yang telah menghitam, putih telurnya yang telah berlendir, secara logika tidak akan ada orang yang mau mencicipi telur yang satu ini. Tapi faktanya, Century Egg dianggap sebagai salah satu sajian telur yang sangat lezat di China.
Century Egg dibuat dengan mengambil telur yang baru ditetaskan untuk kemudian diawetkan menggunakan campuran tanah liat, debu, garam, limau dan nasi.
Menurut legenda, sajian ini pertama kali ditemukan pada 600 tahun yang lalu. Saat itu sekelompok pengembara disebut menemukan beberapa butir telur lama yang terendam dalam genangan air kapur. Bukannya membuang telur yang sudah busuk itu, mereka malah mencicipi dan kemudian memodifikasi resepnya.
2. Virgin eggs (Telur Air Seni)
Jika dilihat sepintas, telur ini tidak berbeda dengan telur rebus pada umumnya. Bahkan saat dicicipi, rasa telur ini juga memiliki rasa yang sama. Tapi tunggu hingga Anda mengetahui faktanya, karena dijamin akan membuat Anda memuntahkannya
Ya, sajian telur yang disebut dengan virgin eggs ini ternyata direbus menggunakan air seni anak-anak.
Meski dianggap menjijikkan, menu makanan telur air seni ini dianggap sebagai makanan yang sangat enak untuk sebagian penduduk di provinsi Zhejiang, China. Apalagi jika air seni yang digunakan berasal dari anak-anak yang belum baligh, alias dewasa.
Untuk membuat telur ini, penduduk biasanya mengumpulkan air seni anak-anak yang diberikan secara sukarela dari sekolah-sekolah yang ada di berbagai daerah. Setelah air seni terkumpul cukup banyak, barulah telur-telur tersebut direbus. Perlu waktu hingga sehari untuk membuat telur tersebut siap dimakan.
3. Balut
Diantara ketiga jenis sajian telur yang disebutkan, mungkin Balut menjadi yang paling menjijikkan. Bayangkan saja, telur ini sejatinya tidak lagi berbentuk telur, melainkan sudah berbentuk embrio.
Jika diperhatikan, tentu Anda setuju jika telur yang satu ini sepatutnya tidak boleh dimakan. Akan tetapi, orang-orang di Laos, Kamboja dan Vietnam memberikan reaksi berbeda saat melihat telur ini. Sebaliknya, mereka justru menikmati makan telur yang sudah berubah menjadi embrio itu.
Bagi mereka, balut dianggap sebagai makanan yang kaya akan protein. Bahkan di beberapa tempat, makanan ini menjadi semacam snack yang sangat enak bila disajikan dengan bir.
Selain itu resep yang dipakai untuk menyajikan balut juga biasanya berbeda-beda. Di Filipina, penduduk lebih menyukai menggunakan rempat bumbu garam, cabai, bawang dan cuka. Di Vietnam, campuran bumbu yang digunakan terdiri dari sejumput garam, jus lemon, merica bubuk dan daun mint. Sedangkan di Kamboja, penduduk lebih menyukai hidangan balut yang dicampur dengan bumbu jus lemon dan merica bubuk saja.
Kamu tertarik untuk mencobanya ?
sumber