Para ilmuwan telah lama tahu, semakin sedikit manusia mengunyah, semakin lama ia hidup. Namun sekarang, mereka memutuskan untuk fokus pada pertanyaan tentang manfaat lain dari cara hidup seperti ini, selain memberikan penampilan yang baik.
Dr Giovambattista Pani dari University of Sacred Heart di Roma telah melakukan studi tentang protein CREB1. Protein ini sangat penting bagi memori dan kemampuan belajar. Sepanjang uji coba dengan tikus, telah terbukti, pengurangan kalori akan mengaktifkan protein yang diproduksi di otak tersebut. Kalori dalam makanan tikus dikurangi 20-25 persen, sekitar 600 kalori per hari untuk manusia.
Mengonsumsi kopi atau teh setelah makan siang atau makan malam juga besar manfaatnya. Kafein yang terkandung dalam dua minuman itu bisa meningkatkan produksi CREB1 dalam tubuh.
Penelitian ini memberikan manfaat langsung pada kehidupan manusia. Selama ini, penghuni bumi adalah makhluk yang mengalami penuaan dalam waktu cepat. Penemuan ini membantu pengembangan terapi masa depan yang akan menjaga 'keremajaan' otak dan kesehatan selama mungkin.
Ilmuwan Italia berharap, mereka bisa mengembangkan cara untuk mengaktifkan CREB1 menggunakan obat, sesegera mungkin. Mereka sudah mengujikan obat pada beberapa hewan.
Dalam waktu dekat, mereka berharap bisa mengatasi penyakit Alzheimer. Mereka juga akan membuat sebuah pil yang bisa menghalangi proses penuaan dan degenerasi otak, sehingga manusia tidak perlu terjebak dalam diet ketat yang justru membahayakan
sumber