Menurut sebuah penelitian di dua universitas di Israel, wajah cantik seorang perempuan justru bisa merugikan dirinya sendiri saat tengah mencari pekerjaan.
Para peneliti berkesimpulan bahwa perempuan cantik sering mendapatkan perlakuan berbeda alias diskriminasi. Tetapi bukan karena perusahaan berpendapat perempuan berwajah cantik berarti bodoh.
Alasannya jauh berbeda.
Penelitian itu menyimpulkan, wanita cantik mengalami kegagalan saat wawancara kerja karena para wanita di departemen sumber daya manusia (HRD) merasa terancam dengan kecantikan mereka.
Di Eropa dan Israel, seperti juga di banyak negara lain, adalah lumrah untuk menaruh foto wajah di resume. Karena itu, metodologi penelitian ini melibatkan pria dan wanita yang mengirim resume ke 2.656 perusahaan. Beberapa mencantumkan foto dan beberapa tidak melakukan hal tersebut.
Sebanyak 93 persen wakil departemen SDM yang menentukan apakah seseorang bisa ikut wawancara berjenis kelamin perempuan.
Beberapa cuplikan penelitian tersebut:
Pria tampan dua kali lebih sering dipanggil wawancara ketimbang pria biasa (atau yang tidak menyertakan foto). Tetapi hal itu tidak berlaku bagi wanita cantik. Perempuan yang tak menyertakan foto justru lebih sering dipanggil wawancara ketimbang yang cantik atau berwajah biasa.
Tetapi para peneliti tidak menyebutkan alasan perbedaan ini. Mungkin saja perempuan yang tidak menyertakan foto dianggap lebih profesional.
Meski perempuan cantik lebih sulit menerima panggilan wawancara, penelitian menunjukkan, ketika sudah diterima perusahaan, mereka memiliki gaji yang lebih tinggi. Bahkan jenjang kariernya naik lebih cepat dibandingkan yang berwajah rata-rata.
Jika memang penelitian ini benar, para perempuan cantik yang sedang mencari pekerjaan tidak usah khawatir. Kecuali Anda seorang aktor atau entertainer, menaruh foto wajah di lamaran atau CV bukanlah sesuatu yang diwajibkan.
Dan jika Anda seorang perempuan cantik dan mendapatkan kesempatan wawancara untuk pekerjaan impian Anda, mengenakan kacamata ternyata bisa membantu menampilkan kesan yang lebih baik.
sumber