Imlek merupakan tahun
baru yang dirayakan oleh bangsa tionghoa diseluruh dunia. Tak terkecuali
di Indonesia sendiri. Bagaimana sejarahnya. Mari kita simak!.
Sebelum Dinasti Qin,
tanggal perayaan permulaan sesuatu tahun masih belum jelas. Ada
kemungkinan bahwa awal tahun bermula pada bulan 1 semasa Dinasti Xia,
bulan 12 semasa Dinasti Shang, dan bulan 11 semasa Dinasti Zhou di
China.
Bulan kabisat yang
dipakai untuk memastikan kalendar Tionghoa sejalan dengan edaran
mengelilingi matahari, selalu ditambah setelah bulan 12 sejak Dinasti
Shang (menurut catatan tulang ramalan) dan Zhou (menurut Sima Qian).
Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun
tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang
memerintah sewaktu Dinasti Han menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun
sampai sekarang.
Tahun Baru Imlek
merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek
dimulai di hari pertama bulan pertama (Chinese: 正月; pinyin: zhēng yuè)
di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di
tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek
dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan
Tahun Baru Cina sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema
umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta
penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Cina secara tradisional
tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar
Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya
sekarang ada tiga tahun ber-angka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli,
sehingga pada tahun 2009 masehi "Tahun Tionghoa" dapat jadi tahun 4707,
4706, atau 4646.
Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk
orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di
tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa
berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan,
Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873).
Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia,
Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan
populasi Han Cina yang signifikan, Tahun Baru Cina juga dirayakan, dan
pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari
negara-negara tersebut.
Tanggal perayaan Tahun Baru Imlek
Kalender lunisolar Tionghoa menentukan tanggal Tahun Baru Cina. Kalender
tersebut juga digunakan di negara-negara yang telah mengangkat atau
telah dipengaruhi oleh budaya Han (terutama di Korea, Jepang, dan
Vietnam) dan mungkin memiliki asal yang serupa dengan perayaan Tahun
Baru di luar Asia Timur (seperti Iran, dan pada zaman dahulu kala,
daratan Bulgar).
Dalam kalender Gregorian, Tahun Baru Cina jatuh pada tanggal yang
berbeda setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari.
Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi
di bulan 11, yang berarti Tahun Baru Cina biasanya jatuh pada bulan baru
kedua setelah titik balik mentari musim dingin (dan kadang yang ketiga
jika pada tahun itu ada bulan kabisat). Di budaya tradisional di Cina,
lichun adalah waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, yang
terjadi sekitar 4 Februari.
Tanggal untuk Tahun Baru Cina dari 1996 sampai 2019 (dalam penanggalan
Gregorian) dapat dilihat di tabel di atas, bersamaan dengan shio hewan
untuk tahun itu dan cabang duniawinya. Bersamaan dengan daur 12-tahun
masing-masing dengan shio hewan ada daur 10-tahun batang surgawi.
Setiap surgawi dikaitkan
dengan salah satu dari lima elemen perbintangan Cina, yaitu: Kayu, Api,
Bumi, Logam, dan Air. Unsur-unsur tersebut diputar setiap dua tahun
sekali sementara perkaitan yin dan yang silih berganti setiap tahun.
Unsur-unsur tersebut dengan itu dibedakan menjadi: Kayu Yang, Kayu Yin,
Api Yang, Api Yin, dan seterusnya. Hal ini menghasilkan sebuah daur
gabungan yang berulang setiap 60 tahun. Sebagai contoh, tahun dari Tikus
Api Yang terjadi pada 1936 dan pada tahun 1996.
Banyak orang mengacaukan tahun kelahiran Tionghoa dengan dengan tahun
kelahiran Gregorian mereka. Karena Tahun Baru Cina dapat dimulai pada
akhir Januari sampai pertengahan Februari, tahun Tionghoa dari 1 Januari
sampai hari imlek di tahun baru Gregorian tetap tidak berubah dari
tahun sebelumnya. Sebagai contoh, tahun ular 1989 mulai pada 6 Februari
1989. Tahun 1990 dianggap oleh beberapa orang sebagai tahun kuda. Namun,
tahun ular 1989 secara resmi berakhir pada 26 Januari 1990. Ini berarti
bahwa barang siapa yang lahir dari 1 Januari ke 25 Januari 1990
sebenarnya lahir pada tahun ular alih-alih tahun kuda.
Mitos Tahun Baru Imlek
Menurut legenda, dahulu kala, Nián (年) adalah seekor raksasa pemakan
manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah
laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen,
ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri mereka, para
penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun.
Dipercaya bahwa
melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan
dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen. Pada
suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu
dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah.
Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga
setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan
lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu.
Mereka juga menggunakan
kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian
berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián (Hanzi tradisional: 過年;
bahasa Tionghoa: 过年), yang berarti "menyambut tahun baru", secara
harafiah berarti "mengusir Nian".
Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada
akhirnya ditangkap oleh 鸿钧老祖 atau 鸿钧天尊Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao
dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.