Pin It

Alasan Logis Kenapa Umat Muslim Dilarang Mengkonsumsi daging Babi Alasan Logis Kenapa Umat Muslim Dilarang Mengkonsumsi daging Babi

Bahaya memakan Daging babi
Banyak para orang orang tua bertutur kepada anak mereka mengenai kerugian memakan daging babi. Bukan dengan maksud menakut-nakuti, tapi terkadang ucapan-ucapan mereka ada benarnya. Walaupun dirasa cukup enak dengan struktur daging lembut dan berlemak (karena waktu kecil, saya juga pernah mencicipi tanpa sengaja), tetapi Daging babi diduga sanggup menyebarkan parasit cacing pita hingga menggangu sistem pencernaan.

Hal diatas diperkuat dengan Sebuah hasil penelitian dalam British Journal of Cancer dari peneliti Swedia menyebutkan konsumsi 14 ons daging babi olahan dapat menyebabkan peningkatan 19 persen resiko kanker pankreas. Penelitian ini semakin memperkuat kebenaran aturan agama yang melarang konsumsi daging babi.

Sementara kebenaran lain yang berhasil saya pelajari dari googling adalah sifat dan watak binatang babi itu sendiri. Bisa dibayangkan bahwa seekor babi yang jorok, pasti akan memakan kotorannya sendiri apabila dia mulai kelaparan. Bahkan tak segan-segan memuntahkan makanannya kembali untuk dimakan dilain waktu. Selain rakus dan tamak, Babi juga cenderung pemalas, tidak menyukai matahari, sangat suka makan dan tidur, dan tidak memiliki kehendak dan daya juang, bahkan untuk membela diri sekalipun

Bisa dibayangkan bukan bila kita memakan sumber makanan dari benda/barang yang tidak halal. Perilaku kita juga tak akan jauh dari babi itu sendiri. Karena Makanan yang berasal dari babi setidaknya dilarang oleh agama Islam. Dalam Alquran, larangan tersebut tertulis: "Diharamkan bagimu daging dari bangkai hewan, darah, dan daging babi, dan setiap (makanan) yang disembelih selain dari nama Allah."

sumber

WISDOM

“Jikalau anda harus bekerja, maka bekerjalah untuk belajar. Jangan bekerja untuk uang.”

- Robert Toru Kiyosaki