Remaja Jepang adalah sasaran seks bebas
Sepulang
dari Tsukuba hari Minggu lalu, di seberang tempat duduk ada sepasang
muda-mudi yang tengil banget dah, bukan untuk dilihat pokoknya. Profesi
ala gigolo pun sudah
menjadi sangat umum hingga ditampilkan di TV, salah seorang junior saya
katanya pernah pula ditawarin untuk jadi hosto (semacam gigolo ).
Kenapa sih di Jepang bisa menganut
budaya seks bebas?Bukankah orang jepang itu terkenal dengan kepandaian
dan kecerdasan mereka?Kenapa pula kecerdasan mereka tidak seiring dengan
moral yang baik?
Berikut ini,kita akan mengupas tidak tuntas tentang kebudayaan seks bebas di jepang yang memang sangatlah sulit dihentikan.
Konon Jepang memang produsen video biru
terbesar di dunia. Selera pasar yang akhir-akhir ini menunjukkan
kecenderungan ke arah anak-anak di bawah umur menjadikan anak SMP
sebagai sasaran baru pelampiasan nafsu maksiat. Genre komik dan anime
Jepang juga ada yang dikhususkan mengupas tema-tema seputar hubungan
intim. Internet dan komik berbumbu XXX yang mudah diakses siapapun, termasuk anak di bawah umur mungkin menjadikan anak-anak tahu hal-hal tertentu sebelum waktunya.
Akan menjadi masalah besar jika
materi pornografi dikonsumsi anak-anak dan remaja. Hal semacam ini hanya
akan memberikan rangsangan kuat untuk melakukan hubungan seks padahal
mereka belum siap untuk itu. Boleh dikatakan akibat negatif dari
pornografi dan pornokasi adalah melahirkan banyak masalah sosial seperti
kehamilan di luar nikah, putus sekolah, aborsi, single parent,
penyebaran penyakit kelamin HIV/AIDS, tindak kriminal seks seperti
perkosaan dan pembunuhan yang dipicu pelampiasan nafsu seks akibat
mengkonsumsi materi pornografi.
Kenapa media-media XXX punya peranan yang dominan dalam perkembangan seks bebas?
Dr. Judith Reisman, pakar neuroscience (ilmu syaraf) Presiden Institut Edukasi media, California AS menyebutkan :
* Kajian neuroscience membuktikan
sebuah image yang menggetarkan emosi serupa gambar porno memicu reaksi
biokimia yang kuat pada otak. Reaksi ini bersifat instan namun
meninggalkan jejak ingatan permanen. Sekali saja cairan zat kimia ini
tercipta di otak ia akan sulit bahkan tidak mungkin terhapus.
* Ada semacam fenomena sabotase pada
otak yang aneh ketika image tertangkap mata meski hanya 3/10 detik dan
tersambung ke otak, maka secara alami otak akan mengalami pembentukan
struktural lantas merekamnya menjadi memori.
* Secara literal kita terus
mengembangkan otak baru (new brain) pada setiap pengalaman visual yang
kita alami. Gambar porno adalah image yang sangat kuat dan karena
tekanan hormon libido memicu ketagihanOleh karena itu, anak-anak yang
sudah mengkonsumsi materi pornografi rentan sekali mengalami
fantasi-fantasi yang mendorong untuk berbuat yang tidak-tidak.
Masyarakat Jepang kurang mengenal
norma agama dalam masyarakatnya, sehingga permasalahan yang tidak
mengganggu orang lain tidak akan dipersoalkan. Tak dikenal sangsi berupa
dosa atau dikucilkan bila seseorang ketahuan berbuat zina. Mabuk juga
tidak dilarang, hingga akhirnya menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas.
Eksplorasi terhadap anak-anak di bawah umur juga tidak dilarang secara
hukum, sehingga tindakan ibu-anak yang malang melintang dalam dunia
pornografi tadi juga tidak salah secara hukum. Melakukan apa saja boleh
asalkan tidak mengganggu orang lain.Sekitar 3 bulan yang lalu, salah
satu penghuni asrama saya juga dikeluarkan gara-gara terngkap basah saat
melakukan prornoaksi terhadap siswa SMU tetangga.
Seks bebas juga menjadi penyebar
virus HIV yang utama. Sayangnya tayangan anti AIDS di TV justru terasa
sangat janggal, aneh, dan tidak layak untuk diberi judul sebagai
kampanye anti AIDS. Apa pasal?
Untuk mencegah AIDS adalah dengan
safe sex, padahal hubungan seks adalah penyebab utamanya! Bukankah
seharusnya kampanye mencegah seks bebas? Agama manapun saya pikir tidak
ada yang mengajarkan seks bebas keapada umatnya. Kampanye yang ada
justru memperlihatkan bahwa seks bebas itu aman dari AIDS asalkan pakai
kondom. Mana ada?!
Usut punya usut, sponsor iklannya
adalah perusahaan kondom. Pantas saja. Memang konsep yang bagus
terkadang tidak bisa disampaikan secara baik. Konsep yang baik tapi
dinilai kurang menjual di mata sponsor bisa jadi tidak pernah
dilaunching. Realita kerap kali tak sesuai dengan harapan ideal.
Kembali ke masalah seks bebas di
Jepang, nampaknya generasi muda Jepang saat ini sudah lengket dengan
budaya ini. Meski masih jarang terlihat di depan umum (karena
Bagaimanapun Jepang adalah salah satu negara asia yang konon katanya
tahu malu), bukan berarti pemandangan anak muda yang berbuat menjurus ke
arah pornokasi jarang di temui.