Setelah lebih dari 30 tahun mencari lukisan mural Leonardo da Vinci yang telah lama hilang, Maurizio Seracini menemukan bukti bahwa mural legendaris itu ternyata tersembunyi di dalam dinding tempatnya dilukis pada 1503.
Beberapa waktu lalu, Seracini dan rekan-rekannya melaporkan bahwa mereka telah menemukan bukti kimia bahwa lukisan bertajuk The Battle of Anghiari karya da Vinci, berada di balik sebuah mural yang berusia lebih muda.
The Battle of Anghiari merupakan mural karya da Vinci yang melukiskan pertempuran antara Milan dan Italian League pimpinan Republic of Florence, di padang Aghiari pada 1440 silam.
Mural tersebut ada di Palazzo Vecchio's Hall of the 500 (balai kota Florence), kemudian pada 1563 hilang dan para ahli sejarah seni berpendapat karya tersebut hancur saat Giorgio Vasari merombak balai itu. Vasari melukis enam mural baru sepanjang dinding balai dari timur ke barat.
Diwartakan Live Science, Jumat (16/3/2012), ternyata mural baru buatan Vasari itu tidak menghancurkannya. Sebuah bukti mengungkap bahwa mural karya da Vinci hanya terbungkus oleh mural bertajuk The Battle of Marciano karya Vasari.
Untuk melihat ke balik mural karya Vasari, para peneliti yang dipimpin oleh Seracini memasukkan kamera penyelidik lewat enam titik, dengan memilih posisi yang tidak akan merusak lukisan Vasari.
"Meskipun kami masih berada di tahap awal penelitian dan masih banyak hal yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan misteri ini, bukti yang ada telah menunjukkan bahwa kami tidak salah tempat," terang Seracini yang merupakan Founding Director dari Center of Interdisciplinary Science for Art, Architecture and Archaeology di University of California San Diego.
Mendukung hipotesis lokasi lukisan da Vinci, Seracini dan kelompoknya melaporkan empat bukti. Pertama, salah satu sampel yang berhasil diperoleh mengandung materi berwarna hitam yang memiliki komposisi kimia serupa dengan pigmen warna hitam pada lukisan Mona Lisa dan St. John the Baptist.
Kedua, serpihan materi berwarna merah yang ditemukan diperkirakan terbuat dari materi organik yang berhubungan dengan pernis. Ketiga, lewat gambar high definition yang diperoleh kamera pengintai, peneliti menemukan materi berwarna krem pada dinding asli, dan menurut mereka hanya bisa dibuat dengan kuas lukis.
Terakhir, para peneliti mengkonfirmasi celah kosong antara dinding bata tempat mural karya Vasari, dengan dinding di belakangnya. Hal ini juga telah ditemukan pada penelitian sebelumnya yang menggunakan radar pemindai
sumber
Beberapa waktu lalu, Seracini dan rekan-rekannya melaporkan bahwa mereka telah menemukan bukti kimia bahwa lukisan bertajuk The Battle of Anghiari karya da Vinci, berada di balik sebuah mural yang berusia lebih muda.
The Battle of Anghiari merupakan mural karya da Vinci yang melukiskan pertempuran antara Milan dan Italian League pimpinan Republic of Florence, di padang Aghiari pada 1440 silam.
Mural tersebut ada di Palazzo Vecchio's Hall of the 500 (balai kota Florence), kemudian pada 1563 hilang dan para ahli sejarah seni berpendapat karya tersebut hancur saat Giorgio Vasari merombak balai itu. Vasari melukis enam mural baru sepanjang dinding balai dari timur ke barat.
Diwartakan Live Science, Jumat (16/3/2012), ternyata mural baru buatan Vasari itu tidak menghancurkannya. Sebuah bukti mengungkap bahwa mural karya da Vinci hanya terbungkus oleh mural bertajuk The Battle of Marciano karya Vasari.
Untuk melihat ke balik mural karya Vasari, para peneliti yang dipimpin oleh Seracini memasukkan kamera penyelidik lewat enam titik, dengan memilih posisi yang tidak akan merusak lukisan Vasari.
"Meskipun kami masih berada di tahap awal penelitian dan masih banyak hal yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan misteri ini, bukti yang ada telah menunjukkan bahwa kami tidak salah tempat," terang Seracini yang merupakan Founding Director dari Center of Interdisciplinary Science for Art, Architecture and Archaeology di University of California San Diego.
Mendukung hipotesis lokasi lukisan da Vinci, Seracini dan kelompoknya melaporkan empat bukti. Pertama, salah satu sampel yang berhasil diperoleh mengandung materi berwarna hitam yang memiliki komposisi kimia serupa dengan pigmen warna hitam pada lukisan Mona Lisa dan St. John the Baptist.
Kedua, serpihan materi berwarna merah yang ditemukan diperkirakan terbuat dari materi organik yang berhubungan dengan pernis. Ketiga, lewat gambar high definition yang diperoleh kamera pengintai, peneliti menemukan materi berwarna krem pada dinding asli, dan menurut mereka hanya bisa dibuat dengan kuas lukis.
Terakhir, para peneliti mengkonfirmasi celah kosong antara dinding bata tempat mural karya Vasari, dengan dinding di belakangnya. Hal ini juga telah ditemukan pada penelitian sebelumnya yang menggunakan radar pemindai
sumber