Apakah tradisi menghormati orang tua semakin memudar di republik ini? Bisa jadi benar. Menurut Confusius, sosok yang membidani Etika Konfusianisme ini, keadilan dan kemakmuran bertitik tolak dari penghormatan kepada orang tua. Huh....Anda harus memutar otak untuk mencari relasi antara penghormatan kepada orang tua dengan keadilan dan kemakmuran. Yang jelas, negeri kita masih jauh baik dari keadilan apalagi kemakmuran. Confusius mendapatkan inspirasi dari Shun tentang pentingnya menghormati ayah dan ibu. Dalam buku Da Xue (Jalan Tengah), Confusius berkata, "Betapa berbaktinya Shun kepada orang tuanya! Kebajikannya seperti orang suci. Martabatnya seperti raja. Ia memiliki semua kekayaan yang ada di dalam empat lautan. Persembahan di kuil dikirim untuknya dan kisahnya selalu dikenang keturunannya." Dalam buku Lun Yu, Confucius berkata, "Seorang pemuda harus berbakti pada orang tua ketika berada di rumah, menghormati saudaranya yang lebih tua ketika berada di luar rumah; menjaga tingkah laku jujur dalam perkataan; mencintai semua orang dan menjalin persahabatan dengan orang-orang yang baik."Konfusianisme bahkan memberikan perhatian khusus pada upacara menghormati orang tua yang telah meninggal. Pada buku Lun Yu misalnya, Zeng Zi berkata, "Jika kita mengikuti upacara penguburan orang tua kita dengan khidmat, dan tidak melupakan upacara untuk menghormati leluhur kita yang telah lama pergi, maka moral baik rakyat akan kembali dengan cepat dan alami."
Teori pemerintahan Confusius juga bertitik tolak dari pengaturan keluarga. Dalam buku The Great Learning ditulis, "Jika keluarga sudah diatur dengan benar, maka kerajaan kecil dapat diperintah dengan baik. Jika kerajaan kecil diperintah dengan baik, maka seluruh kerajaan akan menikmati kedamaian dan keseimbangan." "Keluarga adalah dasar kerajaan," begitu kata Mencius, penerus tradisi Konfusianisme.
Pemikiran Confusius tidak jauh dari pemikiran yang lebih kuno. Di dalam karya yang lebih tua, kurang lebih 900 tahun sebelum Confusius lahir, menghormati orang tua merupakan salah satu dari 6 pilar-etika yang terpenting dalam hubungan sesama manusia. "Hormatilah orang tuamu supaya lanjut umurmu," begitu pilar-etika pertama.
Urutannya juga menarik untuk disimak karena prinsip menghormati-ayah-dan-ibu lebih dahulu dari pada larangan untuk tidak membunuh, berzinah, mencuri, mengucapkan saksi dusta dan menginginkan milik orang lain. Jadi, masuk akal kalau Confusius menekankan pentingnya menghormati ayah dan ibu dan mengelola keluarga sebagai kunci untuk mengatur negara. Bila melihat kondisi negara kita saat ini, mungkin rakyat tidak lagi menghormati orang tua. Di sana sini etika semakin buruk, korupsi merajalela, warga sulit mendapat pekerjaan yang layak, harga bahan makanan pokok semakin lama semakin mahal dan berbagai hal, yang membuat pikiran rakyat jadi lelah. Mungkin rakyat tidak tahu lagi berterima kasih pada orang tuanya, kepada ibu yang melahirkannya, orang tua yang mendidik, menyekolahkan bahkan sampai membiayai pernikahannya.
Apakah penghormatan kepada orang tua semakin menipis? Atau kita masih memperhatikan orang tua, tapi tidak menghormatinya? Di Kitab Lun Yu dicatat tentang Zi You, yang bertanya kepada Confusius tentang bakti anak. Confucius menjawab, "Sekarang kewajiban seorang anak hanya memastikan bahwa orang tuanya mendapatkan cukup makanan. Namun, anjing dan kuda pun mendapat perhatian seperti itu. Jadi, jika seseorang hanya memberi perhatian tanpa diikuti rasa hormat, apalah bedanya antara memperhatikan orang tua dan memperhatikan anjing dan kuda?"
Bagaimana dengan Anda? Semoga Anda masih menghormati orang tua Anda.
Teori pemerintahan Confusius juga bertitik tolak dari pengaturan keluarga. Dalam buku The Great Learning ditulis, "Jika keluarga sudah diatur dengan benar, maka kerajaan kecil dapat diperintah dengan baik. Jika kerajaan kecil diperintah dengan baik, maka seluruh kerajaan akan menikmati kedamaian dan keseimbangan." "Keluarga adalah dasar kerajaan," begitu kata Mencius, penerus tradisi Konfusianisme.
Pemikiran Confusius tidak jauh dari pemikiran yang lebih kuno. Di dalam karya yang lebih tua, kurang lebih 900 tahun sebelum Confusius lahir, menghormati orang tua merupakan salah satu dari 6 pilar-etika yang terpenting dalam hubungan sesama manusia. "Hormatilah orang tuamu supaya lanjut umurmu," begitu pilar-etika pertama.
Urutannya juga menarik untuk disimak karena prinsip menghormati-ayah-dan-ibu lebih dahulu dari pada larangan untuk tidak membunuh, berzinah, mencuri, mengucapkan saksi dusta dan menginginkan milik orang lain. Jadi, masuk akal kalau Confusius menekankan pentingnya menghormati ayah dan ibu dan mengelola keluarga sebagai kunci untuk mengatur negara. Bila melihat kondisi negara kita saat ini, mungkin rakyat tidak lagi menghormati orang tua. Di sana sini etika semakin buruk, korupsi merajalela, warga sulit mendapat pekerjaan yang layak, harga bahan makanan pokok semakin lama semakin mahal dan berbagai hal, yang membuat pikiran rakyat jadi lelah. Mungkin rakyat tidak tahu lagi berterima kasih pada orang tuanya, kepada ibu yang melahirkannya, orang tua yang mendidik, menyekolahkan bahkan sampai membiayai pernikahannya.
Apakah penghormatan kepada orang tua semakin menipis? Atau kita masih memperhatikan orang tua, tapi tidak menghormatinya? Di Kitab Lun Yu dicatat tentang Zi You, yang bertanya kepada Confusius tentang bakti anak. Confucius menjawab, "Sekarang kewajiban seorang anak hanya memastikan bahwa orang tuanya mendapatkan cukup makanan. Namun, anjing dan kuda pun mendapat perhatian seperti itu. Jadi, jika seseorang hanya memberi perhatian tanpa diikuti rasa hormat, apalah bedanya antara memperhatikan orang tua dan memperhatikan anjing dan kuda?"
Bagaimana dengan Anda? Semoga Anda masih menghormati orang tua Anda.