Penyakit-penyakit berbahaya dan mematikan seperti AIDS, kanker dan malaria sudah mulai ditemukan obatnya. Ilmu kedokteran berhasil membuat apa yang dulu tak mungkin menjadi mungkin. Namun ada beberapa kondisi yang mengganggu namun tak akan bisa diatasi dengan obat.
Bukan bermaksud mengecilkan hati, tapi ada beberapa hal sederhana yang masih jauh dari harapan dapat dicapai oleh ilmu pengetahuan. Beberapa orang telah berupaya membuat obat untuk mengatasinya, namun sampai kini belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Seperti dilansir Live Science, Jumat (7/9/2012), berikut adalah 6 obat yang tidak terbukti khasiatnya.
1. Obat untuk membuat jadi lebih pintar
Dalam sebuah film fiksi besutan Hollywood berjudul 'Limitless', diceritakan seorang pria meminum obat untuk meningkatkan kemampuan otak dan menjadi jenius. Sayangnya ilmu pengetahuan belum menemukan cara meningkatkan kekuatan otak seperti itu.
Beberapa percobaan telah dilakukan menggunakan obat untuk mengatasi gangguan pemusatan perhatian atau ADHD seperti Ritalin dan Adderall. Namun obat tersebut memiliki efek samping bagi jantung dan menyebabkan ketergantungan, serta tak terbukti mampu meningkatkan kemampuan otak.
2. Obat untuk membuat langsing
Punya berat badan ideal dan tubuh yang langsing adalah idaman wanita. Upaya ini membutuhkan kerja keras, tidak bisa hanya mengandalkan obat. Tapi di pasaran ada banyak obat dan suplemen untuk menurunkan berat badan secara instan.
Obat-obat yang ditawarkan tersebut tidak berkhasiat untuk jangka waktu yang lama. Bahkan pengobatan anti obesitas paling efektif yang pernah ada, bedah bariatrik, membutuhkan niat yang keras dan perubahan gaya hidup agar dapat efektif. Sejauh ini, tidak ada cara instan untuk menurunkan berat badan.
3. Obat pembesar penis
Para pria seringkali minder dengan ukuran alat vitalnya dan berharap ukurannya bisa lebih besar lagi. Akibatnya banyak industri merespons dengan membuat berbagai obat dan produk pembesar penis. Usaha ini laris manis meskipun khasiatnya tak diketahui.
Sebenarnya inti masalahnya adalah karena sebagian besar pria mencari informasi tentang pembesaran penis, namun tidak mencari rata-rata ukuran normal atau mencari tahu seperti apakah penis yang abnormal. Pria ini terpengaruh oleh pornografi dan media yang mengiklankan bahwa lebih besar lebih baik.
4. Obat anti kebotakan
Kebotakan memang sangat mengurangi poin penampilan. Sebenarnya ada sebuah obat bernama minoxidil yang dapat mempercepat pertumbuhan rambut pada pria muda yang mengalami kebotakan di bagian atas kepala, tetapi obat ini tidak manjur untuk rambut bagian belakang dan depan kepala.
Obat anti kerontokan rambut bernama propecia atau finasteride belum terbukti mencegah kerontokan rambut dan bisa menumbuhkan rambut yang sudah rontok. Bahkan obat ini memiliki efek samping disfungsi ereksi.
5. Obat awet muda
Banyak orang yang ingin memiliki umur panjang. Untuk dapat mewujudkannya, cara terbaik adalah menerapkan pola makan yang sehat dan banyak berolahraga. Para ilmuwan sampai sekarang belum berhasil menemukan pil atau obat untuk memperpanjang umur.
Sejauh ini ilmuwan menganjurkan pembatasan kalori untuk meningkatkan kemungkinan umur panjang. Namun penelitian yang ada baru sebatas dilakukan terhadap monyet. Belakangan ditemukan bukti bahwa membatasi kalori tidak dapat membantu manusia berumur panjang.
6. Obat jatuh cinta
Ramuan pengasihan, itulah ramuan yang sering diresepkan dukun kepada mereka yang mendamba seseorang agar mau menyambut cinta yang tak berbalas. Di negara barat, ada hormon oksitosin yang dipercaya dapat memperkuat ikatan cinta antar pasangan.
Akhir-akhir ini, beberapa situs internet menawarkan semprotan yang katanya mengandung oksitosin. Semprotan ini diklaim bisa membuat gebetan atau teman kencan makin dekat. Sebagian ilmuwan membenarkan efek ini, namun sebagian lagi menolaknya karena akan membuat pemakainya merasa minder dengan kemampuannya membangun hubungan.
Sumber: health.detik.com