Lipatan lemak di perut kerap kali menjadi masalah karena dapat membuat seseorang merasa kurang percaya diri. Tahukah Anda, tumpukan lemak di perut, terutama pada wanita dapat dipicu dari stres sosial?
Selama ini orang berpikir lemak di perut berasal dari kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Namun penelitian terbaru justru menjelaskan bahwa stres di lingkungan sosial bisa mengundang lemak turun ke bagian perut.
"Kebanyakan lemak yang berlebih pada tubuh manusia berada di bagian perut. Lemak di perut berbeda dengan lemak di bagian lainnya. Selain kurang olahraga dan pola makan yang berlebih, lemak di perut muncul karena faktor stres sosial," ujar Carol A. Shively, seorang profesor patologi dari Wake Forest University School of Medicine, seperi dikutip dari Health.
Carol bersama dengan rekannya telah melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial terhadap lemak di perut. Ia juga melihat adanya efek stres tersebut kepada perkembangan jantung pada beberapa monyet berjenis kelamin wanita.
Dalam penelitian, beberapa monyet diberi makanan ala barat yang banyak mengandung lemak dan kolesterol. Kemudian, ditempatkan dalam suatu grup dan secara alami membentuk lingkungan sosialnya sendiri, ada monyet yang dominan dan ada monyet yang kurang dominan.
Setelah terbentuk lingkungan sosial dalam grup tersebut, para peneliti melihat bahwa monyet-monyet yang kurang dominan atau yang sering tersisih dalam pergaulannya berubah menjadi lebih gemuk terutama pada bagian perutnya. Sementara monyet-monyet yang dominan dan agresif tidak terlihat perubahan yang berarti pada bagian perutnya.
Dari situlah peneliti mengambil kesimpulan bahwa gangguan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar menyebabkan hormon stres dikeluarkan lebih banyak yang akhirnya membuat lemak di bagian perut terakumulasi.
Monyet yang dominan dan agresif diibaratkan sebagai atasan yang sering memberikan tugas berlimpah pada anak buahnya atau mereka yang mendominasi pergaulan dengan sekitarnya. Sementara itu monyet yang kurang dominan bertindak sebagai anak buah yang merasa stres dengan setumpukan pekerjaan atau juga mereka yang tersisih dari pergaulan sekitarnya.
"Lemak di bagian perut ini akan membentuk plak di pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," ujar Carol.
Studi yang dipublikasikan dalam 'Journal Obesity' ini menunjukkan bahwa stres yang ternyata bisa memicu lipatan lemak di perut dan juga penyakit jantung. Oleh karena itu, milikilah pola hidup sosial dan pergaulan yang sehat.