Jika Anda penggemar film Avatar The Last Airbender, tentu mengenal kalimat “Tapi semuanya berubah sejak negara api menyerang ..” ^_^
Sebenarnya ada sebuah negeri yang mendapat julukan Negeri Api, yaitu Azerbaijan.
Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Azerbaijan, yang terletak di dalam cekungan Laut Kaspia Selatan, adalah salah satu produsen minyak tertua di dunia. Industri minyak di Azerbaijan memproduksi sekitar 800.000 barel minyak per hari dan 1 miliar meter kubik gas per tahun. Ada begitu banyak cadangan minyak dan gas alam di bawah Semenanjung Absheron dan praktis banyak celah-celah di tanah yang mengeluarkan gas yang mudah terbakar.
Sepanjang Azerbaijan, banyak kebakaran yang telah membakar sejak jaman dahulu dan ini dilaporkan oleh para penulis sejarah seperti Marco Polo pada abad ke-13, dan kemudian oleh penulis terkenal Alexandre Dumas, yang menggambarkan sebuah kuil api Zoroaster dibangun di sekitar api alami. Fenomena api spontan akibat rembesan gas telah memberikan Azerbaijan sebuah julukan yaitu “Negeri Api” Hal ini juga menciptakan kultus pemujaan api – Zoroastrian, yang pertama kali muncul di wilayah ini lebih dari 2.000 tahun yang lalu sebelum Azerbaijan jatuh ke tangan pemerintahan Islam. Banyak referensi untuk api juga dapat ditemukan dalam cerita rakyat dan budaya Azerbaijan.
Setidaknya ada tiga tempat di mana seseorang dapat mengamati api-api Azerbaijan yang terkenal.
Yanar Dag
Yanar Dag, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “gunung yang terbakar”, adalah api gas alam yang berkobar terus-menerus di atas bukit dekat Baku, ibukota Azerbaijan. Api menyembur keluar ke udara setinggi 3 meter dari lapisan batu pasir berpori. Disekitar perapian terbuka ini, udara penuh dengan bau gas. Api alami ini berkobar dengan penuh warna dan terlihat paling mengesankan pada sore hari.
Kuil Api Baku
Kuil Api Baku di dekat kota Baku, merupakan situs api abadi yang terkenal di Azerbaijan. Ateshgah berarti “kuil api”. Kompleks pentagonal ini, yang memiliki halaman yang dikelilingi oleh ruang untuk biarawan dan altar tetrapillar di tengahnya, dibangun selama abad 17 dan 18. Api pernah dibahan bakari oleh sebuah lubang dari lapangan gas alam bawah tanah yang terletak langsung di bawah kompleks, tapi eksploitasi besar-besaran dari cadangan gas alam di daerah ini selama masa pemerintahan Soviet, mengakhiri aliran gas alam ke kuil dan memadamkan api suci pada tahun 1969. Ya, semuanya berubah sejak soviet datang menyerang …
Kui ini kemudian diubah menjadi museum segera setelah api padam. Saat ini, api yang dapat dilihat di sini dibahan bakari oleh pipa gas induk dari kota Baku.
Yanar Bulag
Yanar Bulag atau “mata air yang terbakar” terletak ke kota Astara di Azerbaijan selatan. Ini terdiri dari pipa logam yang berdiri di dalam paviliun kecil di mana air mengalir keluar. Mungkin hal ini terlihat biasa, tetapi ketika Anda menyalakan korek api dan menyentuh air, air itu akan terbakar. Hal ini terjadi karena air mengandung metana yang tinggi.
Penduduk setempat percaya bahwa air dari mata air ini memiliki sifat penyembuhan, dan mereka sering meminumnya saat api menyala. Selalu ada orang-orang datang ke mata air ini yang mampir untuk mengisi botol-botol minum mereka dan melanjutkan perjalanan mereka.