Pin It

Inilah Alasan Mengapa Hitler Bantai Semua Orang Yahudi

[imagetag] https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk3esAGouiOrcKTsdmqt3hOY5VDa9-tTn7E9Tu_T5sxqaaGf-aBK6TPqE-K2tLfXUi7sDcU7KNTasr7d5GhUfjvKCTcIhTBtxAsnQRgODL6XxQ7V6w1Yg9AKvQq3yl0oWhIAJDg_nyt-I7/s320/4.jpg

"Bisa saja saya memusnahkan semua YAHUDI di DUNIA, tapi saya sisakan sedikit saja yang hidup. agar kamu tau mengapa alasan saya membunuh mereka" Ucapan Hitler

Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 disebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan jerman. Semasa kecil Hitler mendapatkan perilaku yang sangat keras oleh Ayah nya.

Hitler sendiri adalah seorang anak yang dibenci oleh Ayahnya sendiri. Hitler dianggap sebagai anak yang mempunyai perilaku "Antisosial". mungkin itu adalah sebuah kutukan karena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannnya sendiri. Namun dalam keadaan seperti itu Ibu Hitler adalah sosok yang menyayangi dan disayanginya.

Ibunya yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada Hitler, karena Ibunya percaya bahwa Hitler adalah anak yang normal dan jenius walaupun sejak kecil Hitler sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Sungguh menjadi pukulan terberat bagi Hiter karena ketika beranjak dewasa sekitar umur 18 tahun, Seorang sosok penyemangat hidupnya harus meninggal dunia sehingga ia menjadi yatim piatu karena sebelum ibunya meninggal Ayahnya pun telah lebih dulu meninggal dunia.

Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa.  Mungkin itu bisa terjadi karena sebuah "dendam masa kecil.  Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis "anjing kuning!" dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.

Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!

Hitler seorang pembunuh sadis ternyata sebelumnya hanya bercita-cita menjadi seorang seniman bukan menjadi seorang sosok yang dianggap sebagai pembunuh sadis yang tertulis dalam catatan sejarah sekarang namun banyak alasan mengapa dia menjadi seorang tentara/politikus bahkan menjadi seorang pembunuh sadis.

Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya "Antisemit" oleh Walikota Vienna Karl Lueger.

Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.

Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para "pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.

Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.

Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.

Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah "Religion's order" yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik

Banyak analis percaya bahwa Hitler menjadikan kambing hitam orang-orang Yahudi untuk menghidupkan kembali nasionalisme di antara bangsa Jerman, dalam tiga belas tahun propagandanya, Hitler dan Nazi berhasil membuat anti-Semitisme " respectable and even patriotic". Dengan bantuan dari gereja, dan Perjanjian Baru, ini membantu mempersatukan Jerman.

Disini ada pendapat tentang mengapa Jerman teramat benci dengan yahudi

Menurut teori konspirasi kaum Yahudi menjual Jerman kepada musuh-musuh Jerman waktu PD I agar mendapatkan Palestina yg di kuasai oleh Turki yg satu blok dengan Jerman

Orang-orang Yahudi pada waktu itu berpikir kekalahan Jerman lebih menguntungkan daripada kekalahan Inggris karena dengan orang-orang Yahudi menjalin kerjasama dengan Inggris agar Palestina diberikan kepada mereka jika Inggris dan sekutunya menang perang.

 Padahal Jerman ini tanah pelarian orang-orang yahudi setelah mereka di kejar-kejar oleh Tsar dari Rusia tapi karena menurut mereka tanah Palestina bisa diambil dengan kekalahan Jerman yang beraliansi dengan Turki (waktu itu Palestina dibawah kekuasaan Turki), mereka menawarkan bantuan kepada Inggris dan Perancis untuk membawa Amerika Serikat (yang di dalami banyak pelobi Yahudi yang berperan dalam kebijakan negera) ke kancah perang.

 Hitler setelah PD I pada waktu itu merasa bahwa bangsa Yahudi adalah penghianat yg harus dilenyapkan dan diusir dari Eropa. Hitler juga merasa superioritas bangsa Jerman dapat diperoleh dengan memurnikan darah bangsa Arya tanpa ada percampuran dengan bangsa lain yang dianggapnya lebih rendah (padahal dia sendiri berdarah Yahudi)

ingat juga bahwa bangsa Yahudi juga selalu merasa bahwa mereka adalah bangsa terpilih untuk memimpin ras bukan Yahudi sehingga menurut Hitler mereka juga adalah 'saingan' bangsa Arya untuk memimpin umat manusia

kamu mau tau kenapa Hitler tidak membunuh semua orang yahudi ?

dia sengaja tidak  membunuh semua orang yahudi agar semua orang tau bagaimana sifat-sifat orang yahudi dulu contohnya di palestina, Yahudi  membantai orang-orang tidak bersalah, mengambil hak milik orang lain jadi orang jaman sekarang agar bisa merasakan dan tahu yahudi tuh seperti apa jadi kamu tahu bagaimana penderitaan orang Jerman dulu. dan sekarang yahudi merasuk kedalam kehidupan Islam,  menggrogoti akar-akar iman islam, mereka masuk dalam kehidupan islam disadari maupun tidak disadari.

Source

WISDOM

“Jikalau anda harus bekerja, maka bekerjalah untuk belajar. Jangan bekerja untuk uang.”

- Robert Toru Kiyosaki