Baik pria maupun wanita tentu tidak mau merasakan patah hati. Sayangnya menurut penelitian, wanitalah yang justru sembilan kali lebih berisiko mengalami sindrom patah hati.
Apa itu sindrom patah hati? Penelitian menunjukkan, trauma emosional atau rasa shock bisa memicu gejala serang jantung atau masalah jantung lainnya. Misalnya saja, wanita yang suaminya meninggal, bisa membuatnya stres sehingga jantungnya bekerja lebih berat dan bisa tiba-tiba tidak berfungsi.
Dr Abhishek Deshmukh seorang ahli jantung dari Universitas Arkansas, Amerika Serikat mempelajari fenomena tersebut. Dia sebelumnya sudah sering merawat wanita yang mengalami sindrom patah hati.
Seperti dikutip Daily Mail, berdasarkan data di 1.000 rumah sakit di Amerika yang dikumpulkan Deshmukh, ada 6.229 kasus sindrom patah hati ini. Dari ribuan tersebut, hanya 67 pria mengalaminya.
Dari koferensi American Heart Association juga terungkap, wanita yang usianya di bawah 55 tahun 9,5 kali lebih berisiko menderita sindrom patah hati ketimbang pria. Sedangkan pada wanita di atas 55 tahun, tiga kali lebih berisiko ketimbang pria.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti kenapa wanita lebih rentan terkena sindrom tersebut. Namun peneliti menduga hormon seks berperan dalam hal ini, sehingga pria lebih mudah mengatasi stresnya.
Tak mau jadi terkena sindrom patah hati? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat Anda sedang patah hati: